Kepercayaan Diri Hinayah

MENJADI salah satu punggawa tim nasional merupakan mimpi setiap atlet. Dengan masuk menjadi anggota tim nasional, si atlet memiliki kesempatan untuk mengharumkan nama bangsanya di kancah internasional.

Muhamad Hinayah pun memiliki angan-angan yang sama. Masuk pemusatan latihan nasional Asian Games menjadi incarannya. Namun, atlet yang lahir di Sekayu, Musi Banyuasin, Sumatra Selatan itu sempat merasa tidak percaya diri.

“Saya sangat ingin masuk pelatnas, tetapi tidak percaya diri bisa masuk.”

Latihan kerasanya rupanya membuahkan hasil. Atlet kelarihan 17 Desember 1995 itu pun mendapat panggilan untuk bergabung dengan dream team  yang selalu ia dambakan.

“Saya senang sekali dan tidak menyangka bisa masuk pelatnas.”

Atlet yang akan turun di nomor speed pada Asian Games itu pun semakin bersungguh-sungguh berlatih. Ia tidak ingin orang beranggapan telah keliru memilihnya masuk pelatnas. Ia ingin menunjukkan kalau ia layak berada di tim nasional dengan berlatih keras dan
memberikan hasil yang terbaik.

“Saya akan memberikan yang terbaik untuk Indonesia di Asian Games dan ajang internasional lain untuk Indonesia.”

Hinayah mulai mengenal panjat tebing ketika kelas enam sekolah dasar, 2007. Area panjat tebing tempatnya berlatih sudah seperti tempatnya bermain. Pasalnya, semua teman-teman sebayanya asyik menekuni olahraga ini.

“Awalnya saya diajak teman yang juga tetangga rumah. Dia duluan yang ikut, terus saya diajak. Saya mau karena kebetulan teman-teman saya pada ikut. Jadi, itulah tempat bermain saya.”

Pada tahun yang sama, ia pun sudah dipercaya untuk terjun di kejuaraan nasional di Cijantung, Jakarta. Ia bermain di speed klasik dan masuk delapan besar. “Saya baru bisa dapat peringkat tujuh.”

Medali pertamanya, ia dapat selah tujuh tahun pada kejurnas di Tanjung Balai Karimu, Kepulauan Riau. Pada event 2014 itu, ia bermain di speed world record dan meraih perak.

“Sebelumnya, saya tidak ikut kejurnas junior lagi karena ikut pra-PON, jadi enggak boleh ikut dulu. Setelah itu boleh ikut. Jadi, baru ikut kejurnas lagi 2014.”

Selain itu, ia juga pernah menyabet perunggu di kejurnas senior di Jogjakarta.

Sementara, untuk event berskala internasional, Hinayah sudah enam kali mengikutinya. Untuk tingkat Asia, ia baru sekali mengikutinya, tetapi untuk World Cup ia sudah lima kali ikut serta.

“Hasil terbaik saya peringkat empat di World Cup di Moskow, Rusia (speed world record).”
***