Veddriq Leonardo Pertajam Rekor Baru di Putaran Final Kejuaraan Dunia Panjat Tebing
Veddriq Leonardo, atlet speed putra Indonesia yang sedang mengikuti kejuaraan dunia panjat tebing IFSC Climbing World Cup 2023 di Seoul, Korea Selatan kembali mempertajam rekor tercepatnya di babak final dengan catatan waktu 4,90 detik di perempat final setelah sebelumnya memecahkan rekor baru dengan catatan waktu 4,98 detik di putaran kualifikasi pada hari yang sama pada Jum’at sore, (28/04) waktu Korea Selatan.
Hasil ini mengukuhkan dirinya sebagai pemanjat tercepat di dunia yang mencatatkan waktu kurang dari 5 detik untuk memanjat tebing setinggi 15 meter.
Berbicara rekor dunia, Yenny Wahid Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTi) mengaku beberapa atlet Indonesia memang sudah biasa mencatatkan waktu di bawah lima detik ketika berlatih. Hingga pada akhirnya dapat pecah rekor di Korea Selatan.
“Beberapa di antara mereka sudah bisa menembus angka di bawah lima detik. Hanya masih kami simpan dan ternyata hari ini bisa terpecahkan,” ujar Yenny.
Berhasil Sumbang Emas dan Perunggu
Dalam bahak final, selain memecahkan rekor tercepat, dua atlet speed putra dan putri Indonesia berhasil sumbangkan 1 emas dan 1 perunggu masing-masing atas nama Vedriqq Leonardo dan Desak Made Rita Kusuma Dewi.
Veddriq berhasil finish di urutan pertama setelah berhasil catatkan waktu tercepat dengan waktu 5,01 detik unggul beberapa saat dari pesaingnya Long Jin Bau dari China yang mencatatkan waktu 5,12 detik. Sementara itu atlet panjat tebing putri speed Indonesia, Desak Made Rita Kusuma Dewi meraih perunggu setelah berhasil mencatatkan waktu 6,60 detik unggul sepersekian detik dari lawannya Aleksandra Kalucka dari Polandia yang meraih urutan keempat dengan catatan waktu 6,71 detik.
Hasil dari kejuaraan dunia panjat tebing IFSC World Cup Seoul 2023 ini semakin memperkuat persiapan Tim Nasional Panjat Tebing Indonesia menuju Olimpiade Paris 2024 nanti.
Kejuaraan Internasional Cara Dorong Atlet Indonesia Tembus Olimpiade Paris 2024
Masih menurut Yenny, salah satu cara untuk mendorong atlet Indonesia bisa tembus Olimpiade Paris, FPTI turut memboyong kejuaraan internasional yang menjadi kualifikasi pesta olahraga terbesar di dunia tersebut ke Indonesia.
Selain itu, Sebelum ajang kualifikasi Olimpiade 2024, kata Yenny Indonesia akan lebih dulu menjadi tuan rumah IFSC – Climbing World Cup 2023 di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, pada 6-7 Mei.
Ini merupakan kali kedua, Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia Panjat Tebing setelah tahun lalu bergulir di kawasan SCBD, Jakarta.
Saat ini pemerintah, kata Yenny, telah menyediakan lahan untuk arena panjat tebing di kawasan GBK, tetapi pembangunannya belum rampung dan belum bisa digunakan untuk World Cup 2023.
Meski begitu pelaksanaan World Cup 2023 tetap bergulir di kawasan GBK, namun bukan yang disediakan pemerintah sebelumnya.
“Kali ini lokasinya berbeda. Kalau sebelumnya, waktu pelaksanaan mepet karena di GBK tidak tersedia lahan. Pemerintah saat ini menyediakan lahan, tetapi belum selesai dibangun. Tetapi lokasi harus di GBK karena sudah terlanjut diumumkan. Kami tetap pakai papan panjat tebing sebelumnya,” pungkas Yenny.