Media

12 Atlet Indonesia Berlaga di IFSC Climbing Worldcup di China

WUJIANG-Sebanyak 12 atlet panjat tebing andalan Indonesia akan berlaga pada kejuaraan dunia IFSC Climbing Worldcup di Wujiang, China 20-21 Oktober 2018.

Pelatih Speed Indonesia Hendra Basir mengatakan atlet yang berangkat ke China untuk mengikuti kompetisi adalah Aspar Jaelolo, Alfian M Fajri, Sabri, Muhammad Hinayah, Veddriq Leonardo, Pangeran Septo Wibowo, Puji Lestari, Aries Susanti Rahayu, Rajiah Sallsabillah, Agustina Sari, Nurul Iqamah, dan Mudji Mulyani. Dalam ajang ini Indonesia akan bermain di men’s speed, men’s lead, women’s speed, dan women’s lead.

“Kami akan figth dan menunjukkan kemampuan terbaik kami dalam ajang ini. Kita akan memaksimalkan kemampuan yang ada,” jelas dia, Jumat (19/10/2018).

Wakil Ketua II Pengurus Pusat (PP) Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Pristiawan Buntoro mengatakan, usai ajang Asiang Games 2018, para atlet top Indonesia terus menempa diri dengan mengikuti berbagai event internasional. Kali ini, mereka akan menunjukkan kemampuan mereka sebagai atlet kelas internasional dalam seri piala dunia IFSC Climbing World Cup.

“Anak-anak ini levelnya sudah dunia. Ini mereka sedang mempertahankan level dunia mereka,” ujar dia, Jumat (19/10/2018).

Pristiawan berharap, para atlet terus menempa diri sehingga skillnya semakin terasah. Keikutsertaan mereka di event tingkat internasional sangat penting untuk mempertahankan level mereka. Terlebih event akbar Olimpiade semakin dekat.

Sebelum berlaga di IFSC Climbing Worldcup Wujiang, para atlet terlebih dahulu mengikuti dua event The Belt and Road International Climbing Master Tournament 2018 di Huaian dan Wanxianshan, China. Dalam kedua event tersebut atlet Indonesia mampu mengawinkan emas dan memborong medali.

“Tentunya kami berharap prestasi yang terbaik untuk mereka.”

Setelah seri piala dunia di Wujiang, mereka akan mengikuti seri piala dunia di Xiamen, China pada 27-28 Oktober 2018.

Para atlet juga akan beraksi di Asian Championship pada 7-11 November 2018 di Kurayoshi, Jepang.

“Ini sebagai bekal mereka mempersiapkan diri kualifikasi Olimpiade di Prancis pada 2019. Itu tujuan utama kami agar lolos ke Olimpiade Tokyo 2020,” jelas dia.