Media

Selebrasi tim sport climbing Indonesia. (Hendra Nurdiyansyah)

5 Atlet Panjat Tebing Indonesia Diundang Khusus Ikuti Open Series di China

Prestasi atlet panjat tebing Indonesia semakin diperhitungkan di kancah dunia. Terbukti dengan diundangnya lima atlet andalan Indonesia untuk berkompetisi dalam open series di China.

Kelima atlet tersebut diundang secara khusus dalam dua tahap. Tahap pertama Aspar Jaelolo, Aries Susanti Rahayu, dan Puji Lestari, yang akan mengikuti International Climbing Elite Tournament di Anshun pada 21-22 September 2018. Kemudian di bulan Oktober, Sabri dan Nurul Iqamah juga diundang untuk mengikuti open series menyusul tiga atlet sebelumnya.

“Setiap tahun China memang selalu mengundang para atlet elit dunia untuk ikut open series. Artinya, ketiga atlet kita ini sudah di level elite,” ujar pelatih timnas panjat tebing Hendra Basir, Senin (17/9).

Hendra menjelaskan Aspar, Aries, dan Puji, akan berangkat bertiga ke China tanpa didampingi siapapun termasuk pelatih. Saat ini mereka sedang berlatih keras untuk mengembalikan stamina mereka setelah libur 15 hari. Selama berlibur, para atlet kebanggaan Indonesia ini disibukkan dengan meladeni beragam wawancara dan rangkaian selebrasi kemenangan di Asian Games.

Selepas mengikuti International Climbing Elite Tournament di Anshun, mereka akan kembali ke Indonesia, dan langsung menuju lokasi eks Pelatnas di Yogyakarta untuk kembali berlatih.

Lalu pada Oktober mereka kembali lagi ke China bersama Sabri, Nurul, dan lima atlet panjat tebing lainnya. Atlet yang berjumlah 10 orang itu akan mengikuti delapan kejuaraan di China dan Jepang. Kedelapan kejuaraan itu meliputi international climbing elite tournament, world cup series, dan Asian Championship.

Mengingat belum ada pelatnas lagi setelah Asian Games 2018 usai, saat ini para atlet berlatih keras dengan merogoh kocek sendiri, termasuk sewa penginapan dan honor belayer. Mereka didampingi langsung oleh Hendra.

“Pelatnas kan sudah bubar sehingga dukungan (finansial) sudah selesai. Kalau latihan sendiri, tidak maksimal karena fasilitas di daerah tidak memadai. Makanya kami mandiri,” ujarnya.

Bahkan 5 atlet yang akan mengikuti open series di luar undangan dari China, juga harus merogoh kocek sendiri. “Kita paham ini masa transisi (dari Pelatnas Asian Games menuju Pelatnas Olimpiade). Tapi tugas kita tetap ngibarin bendera Indonesia,” kata Hendra.

Hendra menyebut, seluruh atlet yang diterjunkan kali ini tidak hanya akan turun di nomor speed, namun juga lead. Ajang ini sekaligus digunakan sebagai pemanasan menuju Olimpiade Tokyo 2020.

Ketua Umum PP FPTI Faisol Riza menyambut baik udangan dari China untuk lima atlet panjat tebing Indonesia. Selain menunjukkan level atlet Indonesia, sekaligus juga untuk menjaga performa atlet pasca Asian Games, Agustus lalu. “Apapun hasilnya yang penting atlet-atlet bertanding di level yang seharunya, yakni level internasional,” kata Faisol. ***