Bahan Bakar Ekstra Agustina

AGUSTINA SARI mulai berkenalan dengan dunia panjat tebing 10 tahun yang lalu. Saat itu, tahun 2008, usianya baru 12 tahun dan masih duduk di kelas enam sekolah dasar. Perkenalan itu bermula ketika seorang teman mengajaknya. Rasa penasaran layaknya anak kecil dan kegemarannya memanjat membuatnya tertarik mencoba.

“Kayaknya seru, temennya banyak,” ujar atlet kelahiran Blora, 1 Agustus 1996 ini.

Keikutsertaannya berlatih panjat tebing pun mendapat dukungan dari kedua orang tua. Meskipun fasilitas berlatih masih sederhana, ia tetap semangat.

Setelah bergabung berlatih, pada tahun yang sama yakni 2008, ia langsung ikut kejuaraan lead U 13. Siapa sangka, pada event pertama itu pula ia mendapatkan medali pertamanya yakni medali perak.

“Dari situ makin semangat karena dapat hadiah. Biasanya anak kecil seneng kalau dapat uang. Pelatih juga mendukung.”

Selama masih junior, ia kerap ikut kejuaraan nasioal kelompok umur. Lulusan SMKN 1 Blora ini baru masuk ke kelas senior saat ikut Pra Pekan Olahraga Nasional (Pra-PON) 2015. Setelah lolos Pra-PON, ia turun di PON 2016 dan mendapatkan perak di nomor speed world record relay tim putri.

Kemudian pada 2017, ia meraih emas untuk nomor speed world record dan speed classic di event National Series yang digelar di Bandung. Pada tahun yang sama, Agustina juga menyabet emas pada ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) yang digelar di Jogjakarta.

Untuk event internasional, ia pertama kali ikut pada Asian Youth 2015. Saat itu ia juga langsung bisa merebut medali yakni perunggu untuk speed klasik. Setelah itu, Agustina juga turun di kejuaraan dunia International Federation of Sport Climbing (IFSC), di mana pada seri ketiga di China ia meraih perak untuk nomor speed world record.

Atlet yang kini berusia 22 tahun itu memiliki mimpi yang tinggi di dunia panjat tebing. Ia berharap tim Indonesia berjaya di Asian Games dan berharap bisa berlaga di Olimpiade.

Pada perhelatan akbar Asian Games tahun ini, Agustina berharap mampu memberikan yang terbaik untuk Indonesia. Ia berharap semua tempaan dalam pemusatan latihan nasional serta pengalamannya bertanding menjadi bahan bakar ekstra untuk meraih prestasi tertinggi.

Ia tidak ingin hasil latihan selama pelatnas menjadi sia-sia. Ia mengaku bangga dan senang bisa bergabung di pelatnas dan berjuang bersama orang-orang hebat. ***