Media

Kejuaraan Nasional Para Climbing, Langkah Awal Menuju Paralympic Games LA 2028

Solo – Kejuaraan Nasional ParaClimbing resmi digelar di Stadion Manahan Solo pada 30 November hingga 1 Desember 2024. Ajang ini menghadirkan semangat kompetisi inklusif dengan menghadirkan 44 atlet, yang terdiri atas 28 peserta putra dan 16 peserta putri, dari 7 provinsi, yaitu: Sulawesi Tengah, Bali, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Timur, dan DKI Jakarta.

Kompetisi ini menjadi tonggak sejarah penting dalam perjalanan olahraga panjat tebing untuk atlet disabilitas di Indonesia. Selain sebagai ajang kompetisi nasional, kegiatan ini juga ditujukan sebagai langkah awal persiapan menuju Paralympic Games Los Angeles 2028. Ketua Bidang Kompetisi Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia, Agung Karokaro, menyatakan bahwa kejuaraan ini memiliki nilai strategis dalam mengembangkan ekosistem olahraga inklusif di Tanah Air.

“Ajang ParaClimbing ini bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga tentang menunjukkan bahwa atlet disabilitas Indonesia mampu bersaing dan berprestasi di level tertinggi. Ini adalah bagian dari perjalanan panjang road to Paralympic Games Los Angeles 2028 yang memerlukan dukungan dari semua pihak,” jelas Agung Karo Karo.

Sosialisasi dan Pengembangan Olahraga Para Climbing
Sebagai olahraga yang menggabungkan kekuatan fisik, mental, dan strategi, para climbing telah menarik perhatian dunia internasional. Kejuaraan ini bertujuan untuk memperkenalkan cabang olahraga ini kepada masyarakat Indonesia sekaligus mempersiapkan atlet untuk tampil maksimal di kompetisi-kompetisi internasional khusus untuk disabilitas di waktu mendatang.

Membangun Prestasi dan Dukungan untuk Atlet Disabilitas
Selain kompetisi, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk memberikan apresiasi atas dedikasi para atlet disabilitas yang terus berjuang mengharumkan nama bangsa. Dukungan dari masyarakat, komunitas olahraga, dan pemerintah sangat diharapkan untuk memperkuat ekosistem olahraga inklusif di Indonesia.