Kejurnas XVII Resmi Dibuka, Ganjar: BUMN & BUMD Jadi Bapak Asuh
SOLO-Kejuaraan Nasional (Kejurnas) XVII Panjat Tebing 2018 resmi dibuka, Rabu (28/11/2018). Kejurnas ini digelar di Solo Sport Climbing Center, Kompleks Stadion Manahan, Solo, 27 November-2 Desember 2018.
Dalam pembukaan itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan sambutan yang dibacakan oleh Wakil Ketua Umum PP Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Ferry Ardiyanto. Ganjar mengungkapkan rasa terima kasihnya karena Solo dipercaya sebagai tuan rumah. “Saya berharap kejurnas ini tidak hanya menghasilkan prestasi olahraga, tetapi juga semakin mempererat persaudaraan sebagai satu bangsa,” ujar dia.
Menurutnya, program dan strategi untuk meraih prestasi cabang olahraga panjat tebing harus difokuskan dalam mencetak atlet yang andal dan berkualitas. Caranya, dengan mengadakan dan memperbanyak berbagai event kejuaraan panjat tebing, seperti kejurnas saat ini.
“Saya mendorong para atlet untuk menaikkan kualitas diri dan menggenggam prestasi. Saya juga berharap pihak swasta, BUMN, dan BUMD menjadi Bapak Asuh cabang-cabang olahraga.”
Ia berpesan agar para peserta bertanding secara sportif dan selalu menjunjung tinggi fair play. “Teruslah mengasah kemampuan diri dengan berlatih keras dan tak kenal menyerah. Juara itu bukan tidak pernah gagal, tapi yang tidak pernah menyerah.”
Dua Emas
Pada hari pertama kompetisi, Rabu (28/11/2018) dua emas diperebutkan. Kedua emas yang diperebutkan yakni lead tim putra dan boulder tim putri.
Technical Delegate Kejurnas XVII Rudy Fitriyano mengatakan, total ada 211 atlet yang akan bertanding di Kejurnas. Mereka terdiri dari 131 atlet putra dan 80 atlet putri.
“Peserta berasal dari 25 provinsi di Indonesia,” ujar Rudy.
Para atlet itu akan bertanding di 18 nomor yakni lead perorangan putra (pa), lead perorangan putri (pi), lead tim pa, lead tim pi, speed world record (WR) perorangan pa, speed WR perorangan pi, speed WR tim relay pa, speed WR relay pi, boulder perorangan pa, boulder perorangan pi, speed klasik perorangan pa, speed klasik perorangan pi, speed track perorangan pa, speed track perorangan pi, combined perorangan pa, dan combined perorangan pi.
Wakil Ketua II PP FPTI Pristiawan Buntoro mengungkapkan, kejurnas ini akan berlangsung ketat. “Atlet-atlet top juga akan turun termasuk atlet nasional yang mewakili Indonesia di Asian Games 2018. Mereka akan mewakili daerah mereka masing-masing,” papar dia.
Ia optimistis kejurnas ini menyajikan kompetisi yang ketat dan seru. Sebagai event tertinggi nasional dan bergengsi, setiap daerah diharapkan mengeluarkan kemampuan terbaik mereka.
Pra-Olimpiade
Momen ini juga dimanfaatkan PP FPTI untuk menjaring atlet-atlet terbaik yang diproyeksikan untuk mengikuti pra-Olimpiade 2019 di Prancis dan Olimpiade 2020 di Tokyo. Untuk diketahui, nomor yang akan dipertandingkan di olimpiade adalah combine, di mana setiap atlet akan memainkan lead, boulder, dan speed sekaligus. Sementara saat ini yang menjadi andalan Indonesia adalah nomor speed.
Pristiawan mengatakan, nantinya skema pelatnas untuk pra-olimpiade dan olimpiade akan sangat berbeda dengan pelatnas Asian Games.
“Kalau kemarin didominasi atlet speed, maka besok mau enggak mau kita harus realistis mencoba atlet-atlet yang berangkat dari lead dan boulder,” ujar Pristiawan.
Ketua Umum FPTI Solo Her Suprabu mengatakan, sebagai tuan rumah, FPTI Solo siap menjamin kelancaran dan kesuksesan pelaksanaan kejuaraan nasional tersebut.
“Untuk venue kami sudah siap dan lokasi sekarang lebih luas. Rekomendasi dari PP FPTI juga kami penuhi agar penyelenggaraan sukses.”