Kembalinya Maluku ke Pentas Kejurnas
YOGYAKARTA–Setelah vakum selama lima belas tahun, Provinsi Maluku mengirim tiga atletnya untuk mengikuti Kejurnas Panjat Tebing XVI di Yogyakarta. Meski dalam perhelatan yang digelar selama enam hari, Senin-Sabtu (20-25/11) tak satu pun mendapatkan medali, namun ini adalah tonggak sejarah kembalinya atlet-atlet Maluku ke pentas nasional.
Tahun 1999, Ambon adalah duka. Darah tumpah di mana-mana. Perkantoran rusak, rumah rata dengan tanah. Kecurigaan menyelusup ke hampir setiap relung hati penduduknya. Pertikaian tak terhindarkan. Ambon dilanda kerusuhan.
Rusuh Ambon juga merobohkan dinding panjat yang selama ini menjadi tempat para atlet panjat tebing berlatih. Aktivitas FPTI Maluku yang baru berdiri dua tahun seketika terhenti. Para atlet tercerai berai. Tak ada lagi debu magnesium yang terbang di antara poin-poin. Tak terdengar lagi teriakan “Alee…!!!” saat para atlet beradu cepat memanjat.
Bertahun-tahun, para pemanjat hanya bisa berangan-angan. Dinding tempat mereka berlatih belum juga berdiri meski keadaan terus membaik. Hasrat para atlet sedikit tersalurkan oleh tebing-tebing yang menantang.
Lima belas tahun berlalu hingga akhirnya pada tahun 2015 Brimob Polda Maluku menggelar kejuaraan panjat tebing untuk merayakan ulang tahunnya. Inilah untuk kali pertama para pemanjat di Maluku berkumpul. “Di situ kan kita kumpul. Pesertanya ternyata lumayan banyak, ada 42 orang untuk putra,” kata Alwi Ode, yang kemudian menjabat sebagai Ketua Harian FPTI Maluku.
Pada tahun yang sama, para pemanjat akhirnya bersepakat untuk mengaktifkan kembali FPTI Maluku. Latihan-latihan rutin kembali digelar. Para atlet yang sebelumnya kehilangan ‘rumah’, kini bisa pulang dan kembali belajar.
Pada Kejurnas Panjat Tebing XVI ini, FPTI Maluku untuk kali pertama setelah 15 tahun vakum mengirimkan atletnya. Mereka adalah Fauzan Hasbi Tuanaya (24), Sutrisno Solaiman (20), dan Rizki Rizal (26). Momen ini diakui para atlet sebagai ajang silaturahmi dan menambah ilmu. Mereka mengaku belajar banyak dalam event tersebut. “Masih jauhlah kami kalau dibanding teman-teman atlet yang lain. Sudah ketinggal banyak, tapi kami harus menyesuaikan,” ujar Rizki penuh semangat.
Maluku memang tertinggal cukup jauh dengan daerah lain. Namun, di panjat tebing, tak ada point yang tak bisa diraih. Podium menunggumu, Maluku! ***