Media

Pelatihan Instruktur Panjat Tebing SMA/SMK

Pelatihan Instruktur Panjat Tebing SMA/SMK untuk Cetak Atlet yang Berkualitas

Pelatihan Instruktur Panjat Tebing SMA/SMK
Pelatihan Instruktur Panjat Tebing SMA/SMK, Sabtu (9/9/2017)

Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI) bekerja sama dengan Pengurus Provinsi FPTI Jawa Barat menggelar pelatihan instruktur panjat tebing untuk sekolah menengah dan komunitas pemanjat tebing se-Jawa Barat. 55 Peserta yang terdiri dari 50 guru SMA/SMK se-Jawa Barat dan 5 anggota komunitas pemanjat tebing hadir dalam acara ini.

Pelatihan ini digelar di GOR Saparua, Bandung, selama 3 hari yakni pada Jumat-Minggu, 8-10 September 2017.

Para peserta merupakan guru olahraga di SMA/SMK yang memiliki organisasi kepecintaalaman, ekstra kurikuler panjat tebing, maupun sekolah yang belum memiliki fokus keilmuan di bidang kepecintaalaman. Para anggota komunitas pemanjat tebing di Jawa Barat juga turut bergabung dalam kegiatan ini.

Acara ini merupakan pelatihan instruktur panjat tebing SMA/SMK dan komunitas yang digelar kedua kalinya oleh FPTI. Sebelumnya kegiatan serupa dilaksanakan di Bangka Belitung tahun 2016 lalu.

Kabid Pembinaan Prestasi PP FPTI yang juga Pelatih Kepala Timnas Sport Climbing untuk Asian Games 2018, Caly Setiawan, menjelaskan, acara ini merupakan pembinaan di level menengah. Pembinaan terhadap instruktur ini diharapkan dapat mencetak atlet yang berkualitas.

“Jadi mereka yang sudah memiliki minat khusus supaya mendapatkan program yang efektif, kalau pembinanya memiliki kompetensi pembina yang bagus,” kata Caly di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (9/9/2017).

 

Peserta Pelatihan Instruktur Panjat Tebing SMA/SMK
Peserta Pelatihan Instruktur Panjat Tebing SMA/SMK, Sabtu (9/9/2017)

Dengan instruktur yang mumpuni, sentuhan keolahragaan panjat tebing di level SMA/SMK akan semakin baik sehingga pengembangan teknik panjat tebing lebih fokus dan mengerucut pada kualitas atlet yang lebih baik. “Jadi kayak pembinaan di level menengah,” ujarnya.

Caly berharap setelah mengikuti pelatihan ini, para instruktur panjat tebing dapat lebih fokus menggarap program pembinaan. Program harus lebih terencana, tepat sasaran, dan menekankan pada ilmu panjat tebing.

“Outputnya adalah mereka mampu mendesain program yang sasarannya atlet,” kata Caly.

Sementara bagi sekolah yang belum memiliki ekstra kurikuler panjat tebing ataupun organisasi pecinta alam, diharapkan mampu mendorong sekolah untuk menyediakan program tersebut. “Yang belum, kita dorong untuk mampu membuat proposal ke kepala sekolah,” tuturnya.

Hadir dalam acara ini Ketua Pelaksana yang juga Kepala Binpres FPTI Pengrov Jawa Barat, Gina Afriani Wulan Pratami dan Ketua III PP FPTI Pontas Sitanggang. Selain Caly, instruktur panjat tebing yang juga hadir dalam pelatihan ini adalah Harry Suliztiarto serta instruktur pendamping M Rachwa. Mereka didampingi asisten instruktur Itang Setiawan dan Suhendar.