Media

Berebut Tiket Olimpiade di Kejurnas Panjat Tebing

SOLO-Kejurnas Panjat Tebing XVII di Solo akan bertaburan atlet-atlet terbaik dari berbagai penjuru tanah air. Selain itu para atlet nasional yang sebelumnya berlaga di Asian Games 2018 juga akan turun mewakili daerah masing-masing.

Momen ini dimanfaatkan PP FPTI untuk menjaring atlet-atlet terbaik yang diproyeksikan untuk mengikuti pra-Olimpiade 2019 di Prancis dan Olimpiade 2020 di Tokyo. Untuk diketahui, nomor yang akan dipertandingkan di olimpiade adalah combine, di mana setiap atlet akan memainkan lead, boulder, dan speed sekaligus. Sementara saat ini yang menjadi andalan Indonesia adalah nomor speed.

Wakil Ketua II PP FPTI Pristiawan Buntoro mengatakan, nantinya skema pelatnas untuk pra-olimpiade dan olimpiade akan sangat berbeda dengan pelatnas Asian Games. 

“Kalau kemarin didominasi atlet speed, maka besok mau enggak mau kita harus realistis mencoba atlet-atlet yang berangkat dari lead dan boulder,” ujar Pristiawan, Senin (26/11).

Pris menjelaskan, karakter otot atlet speed dengan lead dan boulder sangat berbeda. Oleh karena itu treatment untuk para atlet menjelang olimpiade juga akan sangat berbeda dengan saat Asian Games lalu.

“Itu susahnya. Tapi ini memang problem di semua negara, ketika atlet itu bagus di speed, lead dan bouldernya kurang. Begitu juga sebaliknya,” ujar Pris.

Selain hasil Kejurnas, poin lain yang akan dipertimbangkan dalam seleksi pelatnas menjelang olimpiade adalah prestasi para atlet di tingkat nasional. Walaupun secara umum biasanya hasilnya tidak akan jauh berbeda.

Aries dan Aspar akan dipertahankan

Meski skema seleksi atlet berubah banyak, namun PP FPTI akan mempertahankan atlet andalan Indonesia, yakni spiderwomen Aries Susanti Rahayu, dan si rambut nyentrik Aspar Jaelolo ‘Babon’. Sebab keduanya merupakan atlet andalan di nomor speed dengan prestasi level dunia.

Alasan lainnya, Aries dan Aspar dipertahankan untuk menambah tiket Indonesia di pra-olimpiade dan olimpiade. Sebab kuota masing-masing negara di kejuaraan tersebut hanya 2 orang putra dan 2 orang putri. Namun ada kuota tambahan bagi pemegang peringkat 5 besar dunia di nomor speed, lead, maupun boulder.

“Kita enggak bisa minggirin Aries dan Aspar. Mereka berdua akan masuk jadi tulang punggung timnas besok karena sudah kuat,” ujarnya.

Saat ini, Aries memegang peringkat 4 dunia di nomor women’s speed, sedangkan Aspar peringkat 8 men’s speed. Untuk itu, Aries dan Aspar akan digenjot mengikuti seri kejuaraan dunia pada 2019 agar prestasi mereka semakin bagus.

Pris menyebut, selain Aries dan Aspar, nantinya akan ada 8 atlet lain yang bakal dipilih untuk pelatnas pra-olimpiade.