SOLO-Sebagai tuan rumah, Pengda Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Jawa Tengah bertekat untuk menampilkan performa terbaik dalam Kejuaraan Nasional (Kejurnas) XVII Panjat Tebing 2018 di Solo Sport Climbing Center, Kompleks Stadion Manahan, Solo, 27 November-2 Desember 2018. Apalagi, mereka akan diperkuat enam atlet nasional yang membela Indonesia di Asian Games 2018.

Ketua Harian Pengda FPTI Jateng Timbul Andi Wibowo mengungkapkan, keenam atlet tersebut yakni si spiderwoman Aries Susanti Rahayu, Agustina Sari, Santi Wellyanti, Ndona Nasugian, Alfian M Fajri, dan Kiromal Katibin. Mereka akan memperkuat Jateng yang menerjunkan 19 atlet (10 putra dan 9 putri) dalam perhelatan ini. Jateng akan mengikuti semua 18 nomor yang dipertandingkan.

“Harapannya, para atlet ini bisa mewujudkan target kami empat emas atau lebih. Pada Kejurnas di Jogjakarta (2017), kami dapat empat emas dan berada di bawah Jawa Timur (juara umum),” ujar dia, Senin (26/11/2018).

Bertanding di hadapan para pendukungnya sendiri dinilai akan memberikan motivasi yang besar bagi para atlet. Oleh karena itu, ia berharap Jateng bisa mengukir prestasi terbaik dan bisa keluar sebagai juara umum.

“Harapannya ya semoga bisa juara umum.”

Untuk mencapai harapan itu, ia akui hal itu tidak mudah, apalagi ada bayang-bayang kontingen Jatim yang menjadi juara umum pada 2017. Ia mengakui, Jatim memiliki kemampuan yang merata di semua nomor dan memiliki pembinaan atlet yang cukup bagus.

“Untuk nomor speed, kami optimistis yang terbaik. Namun, kami akui agak kedodoran di boulder dan lead.”

Selain mewaspadai Jatim, Jateng juga harus mewaspadai kontingen lainnya seperti Bali, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.

Atlet Asian Games dari DKI Jakarta, Aspar Jaelolo juga mengakui keunggulan Jawa Tengah. Menurutnya, Jawa Tengah tidak bisa diremehkan apalagi mereka memiliki enam atlet yang berlaga di Asian Games 2018.

“Kejurnas kali ini akan seru pokoknya. Jawa Tengah itu banyak atlet Asian Games-nya, jadi akan jadi lawan yang harus diwaspadai,” ujar dia.