Indonesia Gaet Dua Perunggu Kategori Speed pada World Cup Bali 2025
Tim Nasional Panjat Tebing Indonesia menggaet dua medali perunggu speed putra dan putri pada IFSC Climbing World Cup 2025, Sabtu (3/5/2025) di Peninsula Island Nusa Dua Bali.
Dua perunggu itu dipersembahkan Kadek Adi Asih dan Kiromal Katibin.
Kadek Adi Asih mencatatkan waktu 7,275 detik mengalahkan atlet Korea Jeong Jimin yang tergelincir dengan waktu 9.00 detik. Medali emas speed putri diperoleh Atlet Polandia Aleksandra Miroslaw dengan waktu 6,374 detik mengalahkan China Zhou Yafei dengan waktu 8,121 detik.
Seusai pertandingan Kadek Adi Asih tak kuasa mengungkapkan rasa syukurnya. Dirinya yang merupakan atlet pendatang barusan di Pelatnas berhasil menyabet perunggu untuk Merah Putih dalam debut pertamanya tampil di Kejuaraan Dunia.
“Sebenarnya saya tidak ditarget apa-apa oleh pelatih saya. Intinya saya bisa tampil maksimal dan memberikan yang terbaik untuk Tim Indonesia,” ungkapnya.
Sementara satu perunggu speed putra disumbangkan Kiromal Katibin dengan waktu 4,818 detik mengalahkan kompatriotnya Nursamsa Raharjati yang membukukan 6,42 detik.
Medali emas speed putra diraih atlet USA Samuel Watson yang dua kali memecahkan rekor dunia atas dirinya sendiri 4,677 detik di babak semifinal dan final 4,648 detik mengalahkan atlet Jepang Ryo Omasa yang melakukan False Start di babak final.
Kiromal Katibin sejatinya memiliki peluang besar menyabet medali emas, namun sayangnya di babak semifinal saat melawan Ryo Omasa, Kiromal terpeleset sehingga finish di waktu 6,72 detik, sedangkan Ryo Omasa mencatatkan waktu 4,995 detik.
Kiromal juga mengaku bersyukur dengan raihan medali perunggu mengulang hasil kejuaraan dunia minggu lalu di China. Kiromal berharap di kejuaraan berikutnya mampu memperbaiki catatan waktunya, dan tampil lebih tenang.
“Alhamdulilah bisa meraih perunggu, saya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang telah mendukung kita Tim Indonesia,” ucapnya.
Merespon raihan dua perunggu speed putra dan putri, Ketua Umum Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI) Yenny Wahid mengapresiasi perjuangan para pemanjat Indonesia. Bahkan atlet Bali Kadek Adi Asih berhasil membuat kejutan dalam debut pertamanya.
Teman-teman atlet sudah memberikan yang terbaik dan saya sangat mengapresiasi. Terutama ada kejutan manis dari putri Kadek Adi Asih yang memang masih sangat muda, baru 19 tahun. Sebenarnya tidak terlalu dijagokan tetapi dia malah berhasil mendapatkan medali perunggu,” tuturnya.
IFSC Climbing World Cup Bali 2025 masih akan berlanjut untuk kategori Lead. Yenny Wahid mengatakan di kategori Lead PP FPTI tidak mematok target medali, melainkan berharap para atlet dapat memperbaiki peringkat Indonesia yang saat ini ada di 20 besar dunia.(rri.co.id)