Media

Malam Syukuran Atas Prestasi Panjat Tebing di Asian Games 2018

Sebagai wujud rasa syukur atas torehan prestasi di Asian Games 2018, Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI) menggelar malam syukuran.

Acara syukuran yang digelar di The Westin Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (24/9), ini dihadiri oleh seluruh atlet Timnas Panjat Tebing Indonesia, para pengurus FPTI, dan perwakilan dari berbagai sponsor. Tak ketinggalan, Wakil Ketua Umum KONI Suwarno, dan Wakil Presiden Olympic Council of Asia (OCA) Rita Subowo, juga turut hadir.

Dalam sambutannya, Ketua Umum FPTI Faisol Riza mengucapkan terima kasih kepada seluruh atlet yang telah menyumbangkan 3 medali emas, 2 medali perak, dan 1 medali perunggu dalam perhelatan olahraga terbesar se-Asia itu. Faisol menyebut, prestasi ini tak mungkin terjadi tanpa dukungan semua pihak yang terlibat.

Dia berharap dukungan terhadap olahraga panjat tebing akan terus mengalir karena masih banyak agenda olahraga internasional yang menanti. Selain sederet kejuaraan internasional di penghujung 2018, ada agenda olahraga besar di tahun 2019 dan 2020 yang akan diikuti oleh para atlet. Oleh karena itu dia mengingatkan para atlet untuk kembali menggeber latihan setelah libur panjang usai Asian Games.

“Kita menyongsong SEA Games 2019 dan Olimpiade 2020. Atlet harus siap kembali dengan ritme dan menu-menu latihan,” ujar Faisol.

Terdekat, 10 atlet Timnas Panjat Tebing Indonesia akan berangkat ke China pada bulan Oktober. Mereka akan mengikuti 7 kompetisi elit internasional di negeri Tirai Bambu, termasuk seri kejuaraan dunia.

Sementara itu Wakil Presiden OCA Rita Subowo mengaku sangat bangga terhadap prestasi para atlet panjat tebing Indonesia. Terlebih beberapa hari lalu 3 atlet andalan Indonesia kembali menyumbang 1 emas dan 2 perak dalam perhelatan International Climbing Elite Tournament di Anshun, China. Ketiga atlet tersebut adalah Aries Susanti Rahayu, Aspar Jaelolo, dan Puji Lestari.

Rita menyebut, saat ini panjat tebing merupakan salah satu olahraga yang digemari oleh kaum milenial. Panjat tebing dinilai mampu menyalurkan keinginan kaum muda yang cenderung menyukai tantangan.

“Remaja di seluruh dunia sekarang ini suka yang challenging. Nah panjat tebing ini merupakan salah satu olahraga yang sangat menarik. Karena itu sebagai IOC (International Olympic Committee) member, kami meminta panjat tebing masuk ke olimpiade,” beber Rita.

Meski saat ini nomor yang akan dipertandingkan di Olimpiade 2020 adalah nomor combine, Rita berharap masih ada upaya untuk memperjuangkan nomor speed. Mengingat speed merupakan nomor andalan tim panjat tebing Indonesia.

Selain di level internasional, Rita juga mendukung promosi olahraga panjat tebing di daerah. Pasalnya banyak warga di daerah yang belum mengenal panjat tebing.

“Dari 34 propinsi di Indonesia, paling tidak 15 propinsi harus kita geber promosi panjat tebingnya,” tutup Rita.