Menangi Speed Klasik Putri, Rajiah Sumbang Emas Pertama untuk Banten
SOLO-Rajiah Sallsabillah dari Banten keluar sebagai juara nomor speed klasik Kejurnas XVII Panjat Tebing 2018 di Solo Sport Climbing Center, Kompleks Stadion Manahan, Solo, Sabtu (1/12/2018). Prestasinya ini sekaligus menjadi emas pertama untuk kontingen Banten.
Pada babak final, Rajiah Sallsabillah yang mewakili Banten bertemu dengan Fifilia Anggraini dari Jawa Timur. Rajiah mencatatkan waktu 9,943 detik di jalur A dan 10,874 detik di jalur B. Adapun total waktu pemanjatan 20,817 detik. Dengan hasil ini pula, Rajiah mempertahankan gelar juaranya pada Kejurnas XVI 2017 di Jogjakarta.
Sementara, Fifilia pada pemanjatan di jalur mencatatkan waktu 10,279 detik, sedangkan di jalur B 11,152 detik sehingga mengumpulkan total waktu 21,431 detik. Ia pun berhak membawa pulang medali perak. Rajijah pun merasa bangga bisa meraih emas speed klasik putri ini.
“Saya bangga bisa menyumbangkan emas pertama untuk Banten. Setelah penantian dari hari pertama, akhirnya pada hari Sabtu ini bisa dapat emas,” ujar dia di Solo, Sabtu.
Untuk bermain bagus di speed klasik, ia mengaku harus bisa menyusun strategi pemanjatan yang tepat agar performa terbaiknya bisa keluar.
Pasalnya, berbeda dengan speed world record yang memilki poin dan jalur yang sama, speed klasik memiliki poin dan jalur yang berbeda-beda di setiap kejuaraan.
“Jadi harus bisa menyusun strategi bagaimana bisa menyelesaikan jalur dengan cepat,” papar dia.
Dibandingkan penampilannya saat Kejurnas XVI 2017, Rajiah mengaku penampilannya kali ini sekitar 80% hingga 85%. Namun, ia tetap bersyukur masih bisa menorehkan prestasi. Rajiah berharap, penampilan ke depannya akan semakin bagus dan tetap bisa menyabet prestasi tertinggi.
Rajiah masih akan turun bertanding lagi dalam kejurnas ini. “Saya akan turun di speed track besok (Minggu,2 Desember 2018),” papar dia.
Dalam babak perebutan medali perunggu, Dhorifatus Syafi’iyah dari Jawa Timur bertemu atlet pelatnas Asian Games 2018 Mudji Mulyani yang mewakili DKI Jakarta.
Dhorifatus berhak mendapat perunggu setelah mengalahkan Mudji dengan total waktu pemanjatan dua jalur 20,378 detik, sedangkan Mudji 24,359 detik.