Media

Route Setter Okano Hiroshi. (Febri Hari)

Okano Hiroshi, si Pembuat “Teka-Teki”

PALEMBANG-Perhelatan sport climbing Asian Games 2018 memang telah usai. Namun, cerita mengenai panjat tebing dan unsur di dalamnya tidak akan pernah usai.

Dalam pertandingan, setiap atlet dituntut mampu memecahkan masalah untuk tiap nomor. Sebut saja nomor speed. Para atlet harus paham bagaimana caranya menjadi yang tercepat. Di nomor lead, atlet harus bisa melalui jalur dan mencapai titik teratas, sementara di nomor boulder, para atlet juga harus bisa menaklukkan jalur yang dibuat khusus untuk mereka.

Adalah Okano Hiroshi, pria di balik jalur-jalur (route setter) lead yang harus dipecahkan baik atlet putra maupun putri dalam Asian Games 2018. Para atlet combined harus mampu melihat solusi dari jalur yang tampaknya sukar dilewati. Ia seolah-olah menjadi si pembuat teka-teki yang tampak sulit untuk diselesaikan.

“Saya bekerja untuk menyetel rute. Kita membuat rute untuk kompetisi yang akan dipanjat atlet,” ujar dia di Palembang.

Okano bersama tiga route setter internasional dan beberapa pembuat jalur dari Indonesia bekerja dalam sebuah tim pembuat jalur lead. Namun, mereka tidak asal dalam membuatnya karena ada beberapa hal yang diperhatikan.

“Pertama, kita membuat rute yang bisa menunjukkan kemampuan terbaik atlet, kami harus membuat rute dengan tingkat yang bagus, dan kita juga peduki terhadap keselamatan atlet (tidak membuat jalur yang membahayakan atlet),” tutur dia.

Sebelum memasang jalur, ia dan timnya harus menentukan jalur yang terbaik. Ia dan tim membutuhkan waktu tiga hari untuk memutuskan rute yang tepat.

“Kami membuat empat jalur. Dua untuk laki-laki dan dua untuk perempuan.”

Okano mengaku, pekerjaan di venue sport climbing, Jakabaring Sport City, Palembang, Sumsel bukan kali pertama ia bekerja di Indonesia. Ia mengaku sudah cukup sering ke Indonesia.

“Saya sering ke Indonesia untuk (membuat jalur) kompetisi dan mengajar (tentang) pembuatan jalur,” papar dia.

Menurutnya, akan bagus bagi atlet Indonesia untuk sering memanjat dan mengikuti kompetisi baik nasional maupun internasional. Hal itu membuat atlet memiliki banyak pengalaman dalam memanjat jalur-jalur yang beragam.

Sekarang, ujar dia, dunia panjat berubah banyak. Misalnya dari segi pegangan panjat, ada yang dibuat menjadi besar. “Sangat bagus. Kalau bikin sangat kecil, susah untuk dilihat. (Pegangan besar) sangat bagus untuk penonton.”

Salah satu perintis panjat tebing Indonesia Bayu Tresna menilai jalur yang dibuat Okano sangat bagus. “Pembuat jalur itu adalah pembuat sebuah masalah yang harus bisa dipecahkan oleh atlet. Pembuat jalur itu harus cerdas. Menurut saya, Okano bagus.”