Media

Para atlet pelatnas sport climbing Asian Games melakoni latihan di hari terakhir pelatnas di venue panjat tebing Kompleks Stadion Mandala Kridha, Jogjakarta, Senin (20/8/2018).

Semakin Mantap di Minggu Terakhir Latihan

JOGJAKARTA-Asian Games 2018 sudah di depan mata. Program pemusatan latihan nasional sport climbing pun sudah memasuki pekan terakhir. Para atlet pun melakoni sesi latihan terakhir pada Senin (20/8/2018).

Beberapa hari menjelang pertandingan, persiapan semakin matang dan para atlet semakin siap dan percaya diri.

Pelatih Speed World Record Hendra Basir mengatakan, pada pekan terakhi, latihan lebih dipusatkan pada persiapan taktik dan strategi yakni bagaimana membuat formasi untuk ketemu bonding antaratlet. “[Hal itu] dilakukan dengan latihan relay,” ujar dia, Senin (20/8/2018).

Para atlet telah mengikuti pelatnas selama 16 bulan. Menurut Hendra, pada atlet telah menunjukkan progres yang bagus baik secara kemampuan dan mental.

“Dlm rentang waktu [selama pelatnas],  [para atlet] sudah berkembang. Kita kuat enggak sekadar kuat di Asia, tetapi insyaallah juga di dunia. Pencapaian sampai situ. Kita siap bersaing,” papar dia.

Selama sepekan, waktu latihan memanjat diubah ke petang hingga malam hari. Hal ini disesuaikan dengan kondisi pertandingan selama Asian Games. Tujuannya, agar para atlet terbiasa dengan bertanding di kondisi waktu yang sama.

“Untuk final, di jadwal itu sore sampai malam. Jadi latihan dibuat malam. Istilahnya modelling.”

Sebelumnya, para atlet juga melalui tahapan simulasi dalam competition week selama empat hari. Simulasi itu digelar mulai Senin (6/8/2018). Simulasi relay digelar pada Senin dan Jumat dan simulasi speed individual pada Selasa dan Kamis.

Menurut Hendra, simulasi merupakan salah satu wujud penerapan latihan modelling di mana suasana pertandingan dibawa ke dalam llatihan sehari-hari. Tujuannya agar para atlet terbiasa dengan suasana kompetisi dan tidak kaget saat berlaga.

“Ya wujudnya simulasi meskipun ada yang berbeda dengan kondisi lapangan,” papar dia.

Hendra mengatakan, prinsip latihan modeling dengan mengondisikan yag akan dihadapi atlet di pertandingan dalam latihan sehari-hari. Wujudnya simulasi meskipun ada yg berbeda dengan kondisi lapangan.

Dari hasil simulasi, Hendra melihat kemampuan atlet semakin bagus. “So far ini on the track. Target kita kan gimana levelnya sama. Itu terbukti Indonesia B bisa menang untuk cowok. Ceweknya, Indonesia A-nya menang tapi main Aries [Aries Susanti Rahayu] dan Billah [Rajiah Sallsabillah].”

Pelatih Kepala Caly Setiawan mengungkapkan, kepercayaan atlet untuk tampil terlihat dari gaya rambutnya, selain tentu saja dari catatan waktunya. Beberapa atlet tampak mengganti gaya rambut dan warna rambut. Misalnya Aspar Jaelolo yang membuat rambut mohawknya menjadi bentuk cicak dengan tiga warna yakni merah muda, pirang, dan hitam.

“Itu tandangan mereka percaya diri. Mereka mau tampil.”