Special Interview: Presiden IFSC Marco Maria Scolaris
PALEMBANG-Asia dianggap memiliki kans besar untuk bersinar di Olimpiade. Atlet-atlet Asia menduduki peringkat tertinggi di dunia. Itulah yang diungkapkan Presiden International Federation of Sport Climbing (IFSC) Marco Maria Scolaris dalam wawancara khusus di venue panjat tebing kompleks Jakabaring Sport City, Palembang, Sumsel, Minggu (26/8/2018).
Perhelatan ini merupakan kali pertama sport climbing dipertandingkan di Asian Games. Bagaimana pendapat Anda?
“Ini merupakan mimpi yang menjadi kenyataan, karena kita telah mengharapkan untuk bisa berada di Asian Games sejak sangat lama. Dan ketika kami diberitahu beberapa tahun lalu kalau kita [sport climbing] akan ada di Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang, kita bahagia dan bersemangat untuk atlet kita, atlet Asia kita.”
Kali ini, Indonesia menjadi negara tuan rumah. Bagaimana menurutmu tentang penyelenggaraannya?
“Saya kira, ini awal yang sempurna. Atau, saya katakan, ini adalah hari kelahiran sempurna bagi panjat tebing di Asian Games karena negara tuan rumah memenangi tiga medali, tiga medali pertama di Asian Games untuk Indonesia.”
“Ini tentu pengakuan yang besar untuk kerja keras yang dilakukan oleh panitia Indonesia dan juga federasi Indonesia (Federasi Panjat Tebing Indonesia/FPTI) untuk melatih atlet, dan untuk menyiapkan mereka dalam kondisi terbaik di Asian Games.”
Jadi, menurutmu Indonesia sudah pantas untuk menjadi tuan rumah kejuaraan dunia?
“Saya pikir iya. Dan saya harap demikian. Kita tahu kalau olahraga ini sedikit Eropasentris. Sebagian besar event ada di Eropa, ada beberapa event di Asia. Tetapi, kita butuh negara lainnya. Kita punya event di China, kita punya event di Jepang, kita punya event di Korea. Sekarang, tiba waktunya untuk Indonesia juga. Fasilitasnya sangat bagus. Saya kira, kita bisa mengadakan world cup di sini dengan mudah.”
Menurutmu fasilitas di sini (Jakabaring Sport City) sangat bagus. Apa yang membuatnya bagus?
“Ya. Saya ingat saya bisa melihat fasilitas sebelumnya di sini melalui sebuah gambar. Jadi, sangat sulit untuk membandingkan gambar-gambar dengan kenyataan di sini. Tetapi, apa yang saya lihat di sini adalah, ini merupakan kelas tertinggi, kelas dunia.”
Dalam event ini, bagaimana dengan penampilan atlet Asia?
“Kita tahu, atlet Asia memuncaki peringkat dunia dan di semua nomor. Dan ini sangat menarik untuk menguji combined yang akan menjadi medali yang diperebutkan di Olimpiade di Buenos Aires dalam waktu dua bulan ke depan untuk Olimpiade Remaja, dan tentu saja di (Olimpiade) Tokyo juga. Ini merupakan event besar berikutnya di Asia.”
“Semua orang bekerja keras. Kita lihat atlet dari berbagai negara. Mereka berbagi passion yang sama dan tempat di podium hanya untuk tiga pemanjat. Sehinga mereka harus memberikan yang terbaik.”
Jadi, menurut Anda atlet Asia memiliki kesempatan besar untuk masuk Olimpiade?
“Saya kira, atlet yang sudah ada di sini, kita melihat beberapa atlet atau pemanjat yang akan turun di (Olimpiade) Tokyo.”
Aspek apa yang harus ditingkatkan oleh negara-negara Asia agar panjat tebing lebih baik lagi?
“Saya kira, banyak negara perlu mengembangkan akar rumputnya (regenerasi). Karena, sangat bagus untuk memiliki atlet yang bagus, tetapi, mungkin lebih penting untuk memiliki regenerasi yang bagus.”
“Ini merupakan olahraga yang menarik minat pemuda, olahraga yang memiliki masa depan cerah, tetapi kita butuh infrastruktur yang lebih (baik).”
“Asia, di beberapa negara seperti Jepang sebagai contoh, memiliki banyak gimasium panjat tebing dan kondisi ini berbeda dengan di negara lain.”
“Jadi, rekomendasi saya adalah untuk bekerja sama dengan dewan (olahraga) Asia dan bekerja bersama IFSC untuk meningkatkan jumlah atlet di seluruh Asia.”