Lepas Mata Pencaharian untuk Jadi Volunteer Asian Games
PALEMBANG-Jalannya pesta olahraga Asian Games 2018 bisa sukses tak lepas dari peran bermacam-macam pihak termasuk tenaga sukarela alias volunteer. Untuk menjadi seorang sukarelawan pun harus melalui tahapan dan kadang harus rela mengorbankan waktu, tenaga, bahkan pekerjaan.
Seperti yang dilakukan M Adetri Kurniawan, ia rela melepas pekerjaannya untuk menjadi seorang volunteer. Ade, yang sebelumnya bekerja di sebuah perusahaan penyedia jasa, memutuskan mengundurkan diri agar bisa konsentrasi menjalankan tugasnya.
Menurutnya, hal itu sepadan dengan pengalaman yang akan ia dapatkan selama menjadi relawan event sekelas Asian Games 2018.
“Saya memang sudah lama ingin jadi relawan event. Sebelumnya lihat SEA Games dan ingin ikut [jadi volunteer], tetapi belum tahu caranya. Terus ini [Asian Games] lihat ada lowongan,” ujar lulusan STIE MDP ini.
Oleh karena itu, ia lebih mengejar pengalaman berharga selama menjadi volunteer. Hal itu pun mendapatkan dukungan dari orang tua.
Untuk menjadi seorang volunteer, ia dan rekan-rekannya harus melalui beberapa tahapan. Setelah mendaftar, ia mendapatkan pemberitahuan untuk menjalani panggilan tes. Butuh waktu satu bulan untuk mendapatkan kabar kalau ia diterima sebagai volunteer. Setelah itu, ia mengikuti seminar dan pelatihan untuk memahami tugas seorang relawan. Proses sejak mendaftar, dijalani sejak Februari 2018.
Penggemar ikan teri ini merasa bangga bisa bergabung menjadi volunteer Asian Games. Pengalaman yang ia dapat sangat luar biasa dan bermanfaat. “Ini demi Indonesia juga dan di sini, saya belajar bagaimana menangani sebuah tim karena sebagai koordinator.”
Volunteer berusia 26 tahun itu juga belajar untuk berkoordinasi dengan volunteer dari divisi lain dan menyelesaikan setiap masalah yang ada di lapangan. “Pernah dimarahi wartawan. Dia salah tempat duduk dan kami arahkan, tetapi enggak mau. Kami berusaha menyelesaikan dengan baik. Pokoknya harus menahan emosi sehingga terus bisa melayani dengan baik.”
Relawan lainnya, Mirza juga tertarik menjadi relawan untuk citra baik Indonesia dalam event skala Asia. “Kapan lagi kalau enggak sekarang? 56 tahun, Indonesia baru jadi tuan rumah lagi. Kalau enggak sekarang ya kapan lagi?”
Sementara itu, Kelvin juga mengaku bangga bisa menjadi volunteer Asian Games 2018. “Saya bangga bisa menjadi bagian dari sejarah [dunia olahraga] Indonesia,” kata dia.
Untuk venue panjat tebing, para relawan tersebut berada di bawah koordinasi Waras Budi Hartawan dari Divisi Work Force Sport Climbing. Waras mengatakan, ada sekitar 42 relawan yang memastikan jalannya event lancar.
“Mereka terbagi dalam beberapa divisi mulai dari kosumsi hingga humas. Setiap sore kami ada evaluasi atas kekurangan hari ini agar lebih baik di hari setelahnya.”