Media

Timnas Sport Climbing Jajal Wall Palembang

PALEMBANG–Sebanyak 16 atlet panjat tebing Tanah Air yang akan berlaga di Asian Games 2018 menjajal wall panjat tebing di Palembang. Mereka berada di Palembang sejak 11 Juli 2018.

Pelatih Speed World Record Indonesia Hendra Basir mengatakan, atlet yang berangkat terdiri dari delapan putra dan delapan putri. Mereka semua merupakan atlet yang akan berlaga di nomor speed.

Para atlet nomor pseed berlatih berdampingan dengan pekerja yang tengah merampungkan wall lead, Kamis (12/7/2018)
Para atlet nomor pseed berlatih berdampingan dengan pekerja yang tengah merampungkan wall lead, Kamis (12/7/2018)

“Semuanya atlet speed dan kami memiliki waktu sembilan hari untuk menjajal wall di Palembang. Ini nilai plus,” ujar dia di Palembang, Sabtu (14/7/2018).

Para atlet sengaja diajak untuk menjajal wall yang sesuai rekomendasi Federasi Internasional Olahraga Panjat Tebing atau International Federation of Sport Climbing (IFSC) tersebut. Menurutnya, para atlet perlu beradaptasi terlebih dahulu dengan wall yang akan mereka gunakan untuk berlaga.

“Hari pertama kedua, para atlet cukup excited menjajal wall climbing yang berstandar internasional. Tapi, pada dasarnya mereka sudah punya pengalaman untuk bertanding dengan wall standar internasional,” ujar dia.

Atlet timnas sport climbing Indonesia Rajiah Salsabillah melakukan pemanjatan nomor speed erold record
Atlet timnas sport climbing Indonesia Rajiah Salsabillah melakukan pemanjatan nomor speed erold record

Pada dua hari selama di venue, para atlet masih beradaptasi dengan kondisi lingkungan. “Kelihatan mulai drop dan enggak perform di hari ketiga dan kelima. Diharapkan mulai hari keenam mulai enak,” jelas dia.

Hendra menjelaskan, para atlet memang wajib menjajal venue untuk pertandingan. Mereka wajib merasakan suasana lingkungan di Sumatra Selatan. “Itu target utamanya,” jelas dia.

Menurutnya, dengan beradaptasi, tim panjat tebing Indonesia akan tahu perencanaan ke depan dalam menghadapi pesta olahraga akbar tersebut. Pemusatan latihan di Jogjakarta pun bisa disesuaikan dengan perencanaan tersebut.

“TC di Jogja persiapkan segala macam kekurangannya. Bisa kita prediksi cuacanya. Misalnya kemarin tiba-tiba hujan,” jelas dia. ***