Rajiah Salsabillah Yakin Bisa!

PERHELATAN Asian Games 2018 tinggal menghitung hari. Seiring itu pula persiapan atlet sport climbing semakin matang. Kepercayaan diri semakin terpupuk sehingga keinginan untuk menyumbangkan emas untuk Indonesia semakin kuat.

Sebut saja Rajiah Salsabillah. Ia merupakan salah satu atlet sport climbing yang akan tampil di Asian Games. Dalam pesta olahraga se-Asia ini, Rajiah ingin memberikan yang terbaik untuk Indonesia dengan medali.

Atlet kelahiran 30 April 1999 ini mulai berkenalan dengan panjat tebing ketika berusia 14 tahun. Pada 2013, ia dikenalkan oleh sang kakak pada olahraga ini. Kakaknya juga seorang atlet.

“Awal suka panjat tebing karena seneng lihat kakak. Tiap lomba pasti bawa piala. Terus pingin coba kayak kakak dan pulang bawa piala.”

Gadis yang kini berusia 19 tahun itu terus giat berlatih. Dalam lima tahun perjalanannya menekuni olahraga yang masih kerap dianggap ekstrem ini, berbagai kejuaraan sudah ia ikuti. Mahasiswi Universitas Budi Luhur Jakarta ini juga sudah menorehkan sejumlah prestasi.

Pertandingan resmi pertama yang ia ikuti yakni kejuaraan nasional Surabaya Cup pada 2015.
Saat itu ia mendapat peringkat ke-11. Pada tahun yang sama, Rajiah mengikuti kejurnas di Jogjakarta, tetapi peringkatnya melorot ke posisi 16.

Hal itu justru menjadi pelecut semangatnya. Ia membuktikan diri sebagai atlet yang berkualitas. Masih pada 2015, ia kemudian mengikuti kejuaraan di Jakarta Utara dan menunjukkan kemampuannya dengan menyabet dua medali emas di nomor speed klasik umum putri dan speed klasik youth A putri. Ia juga tampil di kejuaraan kelompok umum tingkat nasional di Bangka Belitung pada 2016.

Kemudian, pada 2016 lulusan SMKN 9 Tangerang ini meraih juara pertama pada speed klasik perorangan putri dalam event di Sawah Lunto Wall Climbing, Sumatra Barat. Di tahun yang sama, ia juga mendapatkan emas untuk speed kalsik perorangan putri di Cianjur, Jawa Barat.

Atlet asal Banten ini juga kerap mengikuti kejuaraan internasional. Event pertamanya yakni di Swiss. Kemudian, ia mengikuti Asian Championship 2017 di Iran. Dalam kejuaraan itu, ia meraih medali perak di kategori speed world record relay tim putri.

Selain itu, ia juga mengikuti kejuaraan di Xiamen dan Wujiang, China serta di Moskow, Rusia.
Di Rusia, Rajiah berada di peringkat keenam. Dari kejuaraan dunia di Moskow, Rajiah mengikuti kejuaraan dunia di Chongqing dan Tai’an, China.

“Di Chongqing peringkat 10 dan Tai’an peringkat delapan.”

Menurutnya, event internasional di Iran menjadi yang paling berkesan. “Karena dapat medali pertama (di event iternasional).” ***