Media

Sempat Cemas Saat Masuk Pelatnas

BERGABUNG dengan tim pemusatan latihan nasional (Pelatnas) Sport Climbing ketika proses latihan telah berlangsung, bisa membuat seorang atlet grogi dan cemas. Kecemasan itu pula yang dirasakan Mudji Mulyani saat dipanggil untuk masuk tim panjat tebing Indonesia yang akan berlaga di Asian Games 2018.

Kecemasan yang dirasakan Mudji cukup beralasan karena ia harus bisa menyeimbangkan kemampuan dengan atlet lainnya yang lebih dahulu bergabung. “Pas dipanggil ke pelatnas kaget dan cemas juga karena abis nglahirin. Jadi, susah untuk setarain (kemampuan),” ujar atlet asal DKI Jakarta itu.

Meski demikian, Mudji bertekad untuk memberikan yang terbaik kepada Indonesia pada pesta olahraga terakbar se Asia yang akan digelar di Jakarta dan Palembang itu. “Saya akan tampilkan yang terbaik untuk Indonesia dan tim.”

Atlet kelahiran Banyumas 22 Januari 1990 itu, memulai perkenalannya dengan dunia panjat tebing ketika berusia 16 tahun. Saat itu, ia masih bersekolah di SMAN 6 Bekasi dan ikut kelompok pencinta alam Gempa.

“Awalnya enggak tahu itu (panjat tebing) apa. Terus sama senior suruh ikut latihan dan besok langsung main (bertanding).”

“Mudji, ayo latihan ini ya (panjat tebing), besok ada lomba,” ujar MUdji seraya menirukan seniornya.

Hasilnya, ia langsung memenangi laga pertamanya itu.

Namun, keterlibatan dadakan itu tak langsung membuatnya jatuh hati pada olahraga yang memberikan kesempatan padanya untuk mengharumkan nama Indonesia ini.

Ia sempat vakum lama, sebelum kembali berlatih setelah ada rekan yang mengajaknya berlatih di Bekasi. Dari situ, ia semakin penasaran dengan olahraga yang masih sering dianggap ekstrem untuk wanita itu. Ia pun menggelutinya hingga sekarang.

Sejak 2010, ia rutin mengikuti kejuaraan nasional. Ia juga turun di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 dan bersama regunya mampu menyabet emas.

Tak hanya kejuaraan nasional, ia juga tampil di kejuaraan tingkat Asia yakni di Lombok dan Duyun, China. Kejuaraan di Duyun menjadi yang istimewa. Saat itu, ia yang tampil dalam speed relay mampu merebut medali emas.

“(Kejuaraan) yang paling berkesan memenangi medali di Duyun dan masuk podium satu, beregu di speed relay. Bisa nyanyiin lagu Indonesia Raya dan mengibarkan sang Merah Putih.” ***