Media

Seto

Seto, Punggawa Termuda Timnas Sport Climbing Indonesia

SETO, salah satu punggawa tim nasional panjat tebing yang akan berlaga di Asian Games 2018. Hari demi hari ia lalui dengan tekun berlatih. Seperti siang itu, saat waktu menunjukkan pukul 14.00 WIB, atet asal Sleman ini langsung menyambar handuknya dan menuju kamar mandi. Salah satu ritualnya sebelum berlatih adalah menyegarkan diri dengan guyuran air.

Setelah segar, ia memakai kaus latihan bertuliskan Indonesia pada bagian punggung. Negara yang akan ia bela pada Asian Games 2018 nanti. Tak hanya itu, penampilan tetap harus dijaga. Dengan sedikit pomade, ia merapikan rambutnya dan tak lupa memakai deodoran.

Eits, persiapan tidak hanya sampai di situ. Hal penting lainnya yakni menyiapkan alat-alat latihan yang terdiri dari harnes, dua pasang sepatu panjat yang terdiri dari sepasang sepatu lead dan boulder, serta sepasang sepatu speed. Semua ubarampe itu dimasukkan ke dalam tas.

Siswa kelas dua SMA ini kemudian memakai sepatu dan bergabung bersama teman-teman lainnya menuju venue panjat tebing, Kompleks Stadion Mandalakrida. Seto menjadi atlet termuda dalam skuat timas sport climbing Indonesia.

Seto tak serta merta jatuh cinta pada dunia panjat tebing. Awalnya, sang kakak Bayu yang mengenalkan olahraga ini pada Seto. Bayu juga merupakan atlet panjat tebing. Bayu mengajarkan cara memanjat yang benar dan menjadi juara. Tak ayal Bayu menjadi tokoh penting dalam perjalanan Seto di dunia panjat tebing.

“Waktu saya kelas empat SD, kakak mengenalkan olahraga ini. Berawal dari situ, saya mulai suka dengan olahraga ini,” ujar dia.

Ia menemukan keasyikan dan tantangan dalam olahraga memanjat ini. Ketika bisa menyelesaikan sebuah jalur dan mencapai puncak, ada pencapaian yang dirasakan.

Namun, hal itu tidak membuatnya congkak. Ia tetap tekun berlatih baik teknik memanjat maupun fisik. Ia menyadari banyak pemanjat lain yang lebih jago darinya.

Seto pun memiliki mimpi untuk membanggakan Indonesia. Menjadi punggawa tim Indonesia di Asian Games membuat asanya melambung tinggi untuk memberikan yang terbaik. “Saya ingin memberikan yang terbaik untuk Indonesia,” ujar atlet yang mengidolakan salah satu pemanjat asal Jepang, Tomoa Narasaki itu.

Seto

Pada laga kali ini, ia mendapatkan tantangan sendiri. Pasalnya ia akan bermain di nomor combine yang memadukan kecakapan di nomor speed, lead, dan boulder. Seto harus bekerja ekstra keras karena ia harus menguasai ketiga nomor itu sekaligus.

“Biasanya saya main lead dan boulder. Sekarang harus di tiga nomor karena di Asian Games ada nomor combine,” papar atlet kelahiran 3 November ini.

Selama menjadi atlet, beberapa kompetisi pernah dilakoninya. Di antaranya kejuaraan nasional junior di Sawahlunto, Sumatra Barat dan kejuaraan nasional di Jogjakarta. “Di Sawahlunto saya dapat dua emas dan satu perak. Di Jogja saya dapat satu emas dan satu perunggu,” tutur dia.

Kesibukan menjadi atlet terkadang menyita waktunya belajar. Namun, Seto berupaya keras agar keduanya berjalan berimbang dengan membagi waktu antara sekolah dan latihan. ***